Januari 13, 2016

Sleep Needs

Picture by National Sleep Foundation



Beberapa waktu yang lalu, ada temen yang nanya ke aku tentang “Sleep Needs”. Karena temenku itu masuk kategori Sleep Needs for Adults jadi ya aku kasih tahu kalau Sleep Needs buat dia sekitar 7,5 – 9 Jam, sesuai kisaran ini:

Newborns ( Umur 0 – 2 bulan ): 12 – 18 Jam
Infants ( Umur 3 bulan – 1 tahun ): 14 – 15 Jam
Toddlers ( Umur 1 – 3 tahun ): 12 – 14 Jam
Preschoolers ( Umur 3 – 5 tahun ): 11 – 13 Jam
School-aged Children ( Umur 5 – 12 tahun ): 10 – 11 Jam
Teens And Preteens ( Umur 12 – 18 tahun ): 8,5 – 10 Jam
Adults ( Umur 18+ ): 7,5 – 9 Jam

Daaan... dia kaget! Trus nanya “untuk seumuran kita 8 jam?” aku jawab iya. Berdasarkan penelitian kisaran Sleep Needs for Adults emang segitu (7,5 – 9 Jam) lebih sedikit dibanding anak kecil.

Memang ada sedikit perbedaan antara Yoga For Brain (California), dengan Sleep Needs menurut Harvard Medical School (USA), dan menurut Sleep Health Foundation (Australia), tapi overall kisarannya hampir sama seperti gambar diatas.

Kenapa anak kecil lebih banyak tidur dan memang diharuskan banyak tidur ?
Karena di dalam proses tidurnya anak kecil, sel-sel, syaraf, dan organ tubuh anak kecil juga berkembang. Jadi, bagi anak kecil fungsi tidur adalah untuk perkembangan pertumbuhannya.

Sedangkan, untuk orang dewasa fungsi tidur sendiri untuk mengistirahatkan tubuh dan mengganti sel-sel kulit yang rusak. Nah, waktu yang diperlukan tubuh dan mengganti sel-sel kulit yang rusak nggak setiap waktu yaa Bu Ibu/Auntie/Uncle/Kakaks.

Waktu tidur yang baik untuk orang dewasa (Adults) adalah jam 21.00 – jam 00.00. Pada waktu tersebut, tubuh mulai mengganti sel-sel kulit yang rusak. Lewat waktu itu, penggantian sel-sel kulit yang rusak kurang maksimal. Dan penggantian sel-sel kulit tersebut harus dalam keadaan tidur lho :)

Ok, Back to Sleep Needs for Adults. Porsi tidur orang dewasa itu juga tergantung personalnya ya. Ada orang dewasa yang bisa tidur 5 – 6 jam sehari, malah ada juga yang bisa tidur 3 jam sehari.

Kalau aku bilangnya sih it’s about “habit”, jadi tergantung “kebiasaan”. Kalau kita terbiasa tidur 3 jam sehari, yaa betah-betah aja sih melek lama, tapi kalau terbiasa tidur 8 jam sehari trus tiba-tiba kita mendadak hanya tidur 3 jam sehari, maka bisa dipastikan akan mengantuk seharian. Soalnya tubuh kita sudah terbiasa tidur 8 jam, sehingga kita harus membayar “hutang tidur” sebanyak 5 jam.

Sama halnya dengan waktu tidur, kalau kita terbiasa tidur jam 9 malam, maka kita akan mengantuk di kisaran jam tersebut.

Kesimpualnnya semua tergantung “kebiasaan”. Dan kalau pengen mengurangi jatah tidur harus bertahap, yang awalnya 8 jam pelan-pelan dikurangi jadi 7 jam/6 jam. Step By Step. Biar tubuh kita nggak kaget.
Jadi berapa lama waktu tidur kalian Bu Ibu/Auntie/Uncle/Kakaks? :)



NB:
Oya, yang ketinggalan bisa cek instagram @RindangDiannita dengan hastag #RindangParentingSharing



-------------------------------------------------------------------------
Source:
Note by Rindang Diannita
Picture by National Sleep Foundation

Akses data terkait Sleep Needs, bisa di akses di:
Yoga For Brain California (http://yoga4brain.com/sleep-neurofeedback/)

Harvard Medical School USA

Sleep Health Foundation Australia (www.sleephealthfoundation.org.au)


November 03, 2014

Kisaeng (Sebuah Antalogi Cerpen Pilihan)




Judul                    : Kisaeng (Sebuah Antalogi Cerpen Pilihan)
Penulis                 : Rindang Diannita, Dkk
Penerbit               : Edukasi Press


KISAENG (SEBUAH ANTALOGI CERPEN PILIHAN) adalah antalogi cerpen tingkat nasional yang diterbitkan oleh Lembaga Perss Mahasiswa (LPM) Edukasi IAIN Walisongo Semarang. Karya terpilih menghadirkan tiga juri terkemuka yakni S Prasetyo Utomo, Budi Maryono, dan Taufik Krisna.

Dengan adanya ketiga juri tersebut menjadi tolak ukur keketatan perlombaan yang diadakan oleh LPM Edukasi. Standarisasi yang ditetapkan sebagai kriteria dan kualifikasi penjurian diantaranya berdasarkan estetika, tema yang diangkat, eksplorasi, eksperimen, dan inovasi dalam penyajian cerita. Seleksi yang begitu ketat dari 1.222 peserta lomba, pada akhirnya terpilih 20 nominator cerpen terbaik.

Rindang Diannita merupakan salah satu peserta yang mendapatkan Juara I dalam Lomba Antalogi Cerpen Tingkat Nasional yang diadakan oleh LPM Edukasi IAIN Walisongo Semarang. Judul cerpen karya Rindang Diannita adalah Kisaeng. Kisaeng merupakan Bahasa Korea, yang dalam Bahasa Indonesia berarti Wanita Penghibur. Dalam cerpennya tersebut, penulis berhasil menyajikan sosok “Kisaeng” tanpa memperlihatkan sisi sara dari seorang “Kisaeng.”

Berminat mengoleksi antalogi cerpen Kisaeng ini?

Pemesanan bisa melalui Penerbit Edukasi Press
atau melalui penulis :
E-mail : diannita.rindang@gmail.com
Instagram: @RindangDiannita
Twitter : @RindangDiannita



Juli 08, 2014

Mimisan (Epistaksis)

Mimisan yang dalam bahasa kedokterannya disebut Epistaksis merupakan gejala yang sangat sering dijumpai pada anak anak, namun banyak juga dewasa dan orang tua yang mengalami mimisan. Mimisan sendiri bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit, itu artinya mimisan bisa terjadi karena bermacam sebab dari yang ringan sampai yang berat.

Mimisan adalah gejala keluarnya darah dari hidung yang dapat terjadi akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh. Kelainan lokal dapat berupa trauma misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, benda asing di hidung, dan iritasi gas yang merangsang, atau karena kelelahan.

Sebab lokal yang lain adalah infeksi hidung dan organ sekitarnya, tumor baik yang jinak maupun ganas, perubahan lingkungan yang mendadak misalnya perubahan tekanan atmosfir yang mendadak pada penerbang dan penyelam, benda asing yang masuk ke hidung tanpa permisi, dan penyebab yang lain yang belum diketahui dengan pasti.

Sedangkan kelainan di bagian tubuh yang lain yang bisa menyebabkan mimisan antara lain, penyakit jantung dan pembuluh darah seperti tekanan darah tinggi dan kelainan pembuluh darah, kelainan darah seperti turunnya kadar trombosit, gangguan pembekuan darah, leukimia. Kelainan lain yang menyebabkan mimisan yaitu, infeksi seluruh tubuh seperti demam berdarah, gangguan hormonal dan kelainan bawaan.

Memang penyebab mimisan sangat banyak dan kompleks, baik yang merupakan penyebab yang ringan (tidak memerlukan penanganan lebih lanjut, hanya dengan perawatan menutup hidung dengan kapas) maupun yang merupakan penyebab yang berat alias harus mendapatkan penanganan khusus. Maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan yang cermat pada pasien dengan mimisan untuk diobati dengan cermat dan tepat.

Prinsip penanganan mimisan ada tiga yaitu menghentikan perdarahan, mencegah komplikasi dan mencegah terulangnya mimisan.

Penanganan mimisan :
-Untuk perdarahan yang ringan, menghentikan perdarahan dapat dilakukan dengan menekan kedua cuping hidung ke tengah selama beberapa menit.
-Untuk perdarahan yang hebat dan penghentian perdarahan dengan menekan cuping hidung gagal maka pasien perlu segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan mimisan adalah syok dan anemia. Kedua komplikasi ini terjadi akibat perdarahan yang banyak yang tidak tertanggulangi atau terlambat mendapatkan penanganan. Komplikasi yang lain adalah turunnya tekanan darah akibat dari kehilangan darah yang banyak.

Menurut para ahli 90 persen mimisan akan berhenti sendiri dengan segera, sedangkan yang 10 persen memerlukan tindakan khusus. Asal tidak terlambat mendapatkan penanganan maka komplikasi yang berat tidak terjadi.


Referensi :
Materi kuliah S1 Kesehatan Masyarakat