Picture by corporate.kimiafarmaapotek.co.id |
Definisi Antibiotik
Antibiotika berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata anti = lawan,
bios = hidup. Adalah zat-zat
yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi dan bakteri tanah, yang dapat
menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain, sedang toksisitasnya terhadap
manusia relatif kecil.
Antibiotik pertama kali ditemukan oleh
sarjana Inggris dr. Alexander Fleming (Penisilin) pada tahun 1928. Tetapi
penemuan ini baru dikembangkan dan digunakan dalam terapi di tahun 1941 oleh
dr. Florey. Kemudian banyak zat dengan khasiat antibiotik diisolir oleh
penyelidik-penyelidik lain diseluruh dunia, namun toksisitasnya hanya beberapa
saja yang dapat digunakan sebagai obat. Antibiotik juga dapat dibuat secara
sintetis, atau semi sintetis.
Aktivitas
antibiotik umumnya dinyatakan dalam satuan berat (mg) kecuali yang belum
sempurna permurniannya dan terdiri dari campuran beberapa macam zat, atau
karena belum diketahui struktur kimianya, aktivitasnya dinyatakan dalam satuan
internasional = Internasional Unit (IU). Dibidang peternakan antibiotik sering
dimanfaatkan sebagai zat gizi tambahan untuk mempercepat pertumbuhan ayam
negeri potong.
Efek Samping Antibiotik
Penggunaan antibiotika tanpa resep
dokter atau dengan dosis yang tidak tepat dapat menggagalkan pengobatan dan
menimbulkan bahaya-bahaya lain seperti:
1. Sensitasi
/ hipersensitif
Banyak obat setelah
digunakan secara lokal dapat mengakibatkan kepekaan yang berlebihan, kalau obat
yang sama kemudian diberikan secara oral atau suntikan maka ada
kemungkinan terjadi reaksi hipersentitiv
atau allergi seperti gatal-gatal kulit kemerah-merahan, bentol-bentol atau
lebih hebat lagi dapat terjadi syok, contohnya Penisilin dan Kloramfenikol.
Guna mencegah bahaya ini maka sebaiknya salep-salep menggunakan antibiotika
yang tidak akan diberikan secara sistemis (oral dan suntikan).
2. Resistensi
Jika obat digunakan dengan
dosis yang terlalu rendah, atau waktu terapi kurang lama, maka hal ini dapat
menyebabkan terjadinya resistensi artinya bakteri tidak peka lagi terhadap obat
yang bersangkutan. Untuk mencegah resistensi, dianjurkan menggunakan kemoterapi
dengan dosis yang tepat atau dengan menggunakan kombinasi obat.
3. Super
infeksi
Yaitu infeksi sekunder
yang timbul selama pengobatan dimana sifat dan penyebab infeksi berbeda dengan
penyebab infeksi yang pertama. Supra infeksi terutama terjadi pada penggunaan
antibiotika broad spektrum yang dapat mengganggu keseimbangan antara bakteri di
dalam usus saluran pernafasan dan urogenital. Spesies
mikroorganisme yang lebih kuat atau resisten akan kehilangan saingan, dan
berkuasa menimbulkan infeksi baru misalnya timbul jamur Minella albicans
dan Candida albicans. Selain antibiotik obat yang menekan sistem tangkis
tubuh yaitu kortikosteroid dan imunosupressiva lainnya dapat menimbulkan supra
infeksi. Khususnya,anak-anak dan
orangtua sangat mudah dijangkiti supra infeksi ini.
Penggolongan
Antibiotik Berdasar Aktivitasnya
Berdasarkan luas
aktivitas kerjanya antibiotika dapat digolongkan atas :
1. Zat-zat dengan aktivitas sempit (narrow spektrum)
Zat yang aktif terutama
terhadap satu atau beberapa jenis bakteri saja (bakteri gram positif atau
bakteri gram negatif saja). Contohnya eritromisin, kanamisin, klindamisin
(hanya terhadap bakteri gram positif), streptomisin, gentamisin (hanya terhadap
bakteri gram negatif saja)
2. Zat-zat dengan aktivitas luas (broad
spectrum)
Zat yang berkhasiat terhadap semua jenis bakteri baik jenis bakteri gram
positif maupun gram negatif.
Contohnya ampisilin,
sefalosporin, dan kloramfenicol.
Kelompok
Antibiotik
1. Golongan
Penisilin
2. Golongan
Sefalosforin
3. Golongan
Aminoglikosida
4. Golongan
Kloramfenikol
5. Golongan
Tetrasiklin
6. Golongan
Makrolida
7. Golongan
Rifampisin dan Asam Fusidat
8. Golongan
Lain - Lain
Golongan Kloramfenikol
NO.
|
NAMA GENERIK
& LATIN
|
NAMA DAGANG
|
1.
|
Kloramfenikol
|
Colme
Chloramex
Enkacetyn
Kalmicetin
|
2.
|
Tiamfenikol
|
Urfamycin
Thiamycin
Thiambiotic
|
Golongan Tetrasiklin
NO.
|
NAMA GENERIK
& LATIN
|
NAMA DAGANG
|
1.
|
Tetrasiklin
|
Dumocycline
Supertetra
Tetrin
|
2.
|
Doksisiklin
|
Vibramycin
Dumoxin
|
3.
|
Minosiklin HCl
|
Minocin
|
4.
|
Oksitetrasiklin HCl
|
Oxytetracycline Indo
Farma
Terramycin
|
Golongan Makrolida
NO.
|
NAMA GENERIK
& LATIN
|
NAMA DAGANG
|
1.
|
Eritromisin
|
Erythrocin
Kalthrocin
Pharothrocin
|
2.
|
Spiramisin
|
Rovamycin
Spiradan
|
3.
|
Roxithromycin
|
Rulid
|
4
|
Azithromycin
|
Zithromax
Zycin
|
Golongan rifampisin/asam
fusidat
NO
|
GENERIK
|
NAMA
DAGANG
|
1
|
Rifampicin
|
Kalrifam
|
Rifam
|
||
Rifamtibi
|
||
2
|
Asam
fusidat
|
Rucidin
|
Golongan Lain – Lain
NO.
|
NAMA GENERIK
& LATIN
|
NAMA DAGANG
|
1.
|
Klindamisin Hidroklorida
|
Dalacin C
Niladacin
Lando
|
2.
|
Kolistin Sulfat
|
Colistine
|
3.
|
Metronidazol
|
Elyzol
Flagyl i.v
Nidazole
|
4.
|
Lincomycin
|
Lincocin
|
5.
|
Tinidazole
|
Fasigyn
Flatin
|
6.
|
Rifampicin
|
Kalrifam
|
------------------------------------------------------------------------------
Source:
Mata Kuliah Farmakologi,
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Note by Rindang Diannita
Picture by corporate.kimiafarmaapotek.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih :)